WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk UAS Ilmu Perbandingan Agama. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DISUSUN OLEH : ANISA EKA PUTRI.
A.
Metode
Pendekatan Sejarah
Sejarah
adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi, dan deskripsi
yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis
berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran.
Pendekatan
sejarah (historis) adalah pendekatan yang menggunakan metode analisis. Dan
karena sejarah dapat menyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang mendukung
timbulnya suatu kejadian, maka agama sebagai sasaran penelitian haruslah
dijelaskan fakta-faktanya yang berhubungan dengan waktu.
Dengan
pendekatan sejarah kita diajak untuk menyelami suasana masa lalu, yang
bersangkutan dengan masalah-masalah terdahulu. Sehingga kita akan menemukan
suatu perbedaan ataupun persamaan antara permasalahan masa lalu dengan yang
terjadi pada saat ini.
Penelitian
dengan menggunakan metode sejarah merupakan penyelidikan yang kritis terhadap
keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang
secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber
keterangan tersebut.
1. Ciri-ciri
metode sejarah (Menurut Nazir)
a. Metode
sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di
masa-masa lampau.
b. Data
yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan data
sekunder. Bobot data harus dikritik, baik secara internal maupun eksternal.
c. Metode
sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih
tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan
standar.
d. Sumber
data harus dinyatakan secara definitive baik nama pengarang, tempat, dan waktu.
Sumber data harus diuji kebenaran dan ketulenannya. Fakta harus dibenarkan oleh
sekurang-kurangnya dua saksi yang tidak pernah berhubungan.
2. Sumber
data pada metode sejarah
a. Remain
dan Dokumen
Remain atau relics, yaitu
bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang terdapat
tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu pembuktian sejarah.
Dokumen, yaitu laporan
dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran-pemikiran manusia
di masa lalu. Dokumen tersebut secara sadar ditulis untuk tujuan komunikasi dan
transmisi keterangan.
b. Sumber
Primer dan Sekunder
Sumber primer adalah
tempat atau gudang penyimpangan yang orisinal dari data sejarah. Data primer
merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari
kejadian yang lalu.
Sumber sekunder adalah
catatan tentang adanya suatu peristiwa ataupun catatan-catatan yang “jaraknya”
telah jauh dari sumber orisinil.
Menurut Nevins sumber
sejarah dibagi sebagai berikut:
1. Pertinggal
fisis
2. Cerita
secara oral
3. Materi
inskripsi
4. Materi
tulisan tangan
5. Buku
dan cetakan
6. Bahan
audio visual
7. Observasi
langsung
B. Pendekatan Sejarah (Historis) dalam
Ilmu Perbandingan Agama
Menurut
Joachim Wach, pendekatan sejarah dalam ilmu perbandingan agama adalah usaha
untuk menelusuri asal usul dan pertumbuhan ide dan lembaga agama melalui
periode-periode tertentu dari perkembangan sejarah, dan juga merupakan usaha
untuk memperkirakan peranan kekuatan-kekuatan yang sangat mempengaruhi agama.
Studi demikian harus dimulai dari masa paling kuno sejarah kemanusiaan yang
dapat dicapai.
Selama
ini pendekatan terhadap agama dilakukan dengan pendekatan sejarah. Pendekatan
ini berusaha untuk menelusuri asal usul dan pertumbuhan ide-ide agama dan
lembaga-lembaganya dengan perantaraan periode-periode tertentu. Juga untuk
memahami kekuatan-kekuatan yang ada pada agama itu dalam periode tersebut dalam
memahami pelbagai masalah. Oleh karena itu studi ini harus dimulai dengan waktu
yang dapat diketahui dalam sejarah manusia untuk merekonstruksi permulaan
agama.
Menurut
Joachim Wach, studi historis terhadap agama, baik yang sudah pernah dikerjakan
maupun yang dapat dikerjakan di masa-masa mendatang, adalah:
1. Menelusuri
asal-usul dan perkembangan idea keagamaan. Ide keagamaan yang dimaksud disini,
sangat bervariasi perwujudannya. Mestinya akan meliputi pemikiran-pemikiran
yang filosofis, mistis dan pemikiran yang tekstual.
2. Menelusuri
asal-usul dan perkembangan lembaga keagamaan.
3. Memperkirakan
faktor-faktor kekuatan (sosial, budaya, atau lainnya) yang sangat mempengaruhi
agama, baik perkembangannya maupun isi agama yang bersangkutan.
C. Tokoh yang Menggunakan Pendekatan
Historis dalam Studi Agama
1. William
Betson Smith (1846-1894) dalam karyanya Lectures
on the Religion of Semit.
2. August
Comte pada tahun 1852, dengan buku berjudul Cathecisme
Positiviste.
3. Frederick
Max Muller, pada tahun 1852 dengan buku berjudul Essays on Comparative Mythology.
4. Herbert
Spencer tahun 1862 menyusun buku berjudul First
Principles dan System of Synthetic
Philosophy.
5. Edward
Burnett Taylor tahun 1871 dengan buku berjudul Primitive Culture.
6. Andrew
Lang, dengan tulisannya adalah The Making
of Religion.
D. Karakteristik Pendekatan Sejarah
dalam Studi Agama
1. Adanya
penerapan metode kritik diplomatik.
2. Adanya
penerapan ilmu-ilmu bantu yang berwujud Anxilary
Dicipline terutama arkeologi dan filologi serta lainnya.
3. Adanya
penerapan ilmu-il ilmu bantu yang berwujud Anxilary
Dicipline dalam arti meminjam konsep atau teori-teorinya.
4. Tema-temanya
biasanya tentang asal usul serta perkembangan idea serta lembaga keagamaan
dengan segala bentuk macam variasinya, dan uga faktor-faktor yang sangat
mempengaruhi agama.
5. Adanya
penyajian cerita sejarah yang merupakan hasil interpretasi dan sintesa terhadap
isi dokumen yang pada umumnya bersifat deskriptif naratif, dengan teori yang
implisit dalam narasinya.