Jumat, 23 Juni 2017

KOSAKATA JEPANG 1-10 kata

Saya ambil kosakata ini dari salah satu buku. Mungkin beberapa orang masih awam dengan bahasa Jepang, namun marilah kita tetap belajar terus hehe....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

言葉 (ことばーKOSAKATA) 1-10 :
1. おはようございます(ohayou gozaimasu) : Selamat Pagi 🌄 (max penggunaan sampai jam 11.00)
2. こんにちは (konnichiwa) : Selamat Siang (penggunaan sampai sore)
3. こんばんわ (konbanwa) : Selamat malam 🌃 (untuk mengucapkan selamat malam sebelum tidur gunakan oyasumi nasai)
4. どうもありがとう (doumo arigatou) : Terima kasih banyak 🙏
5. すみません (sumimasen) : Permisi/Maaf 🙇 (sering disingkat menjadi しませんーshimasen)
6. どうぞ (douzo) : Silakan 💁(biasa digunakan untuk mengungkapkan rasa "silakan pergi duluan" atau "silakan lanjutkan" atau "kamu duluan")

Minggu, 18 Desember 2016

Resume Materi Aliran Modern dalam Islam (Almodis)

WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk mempermudah mahasiswa Studi Agama-agama dalam memahami materi. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Khusus mata kuliah Aliran Modern dalam Islam, materi didapat langsung dari dosen pengampu. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pemikiran Islam di Timur Tengah
Runtuhnya Turki Utsmani oleh kolonialisme barat mempengaruhi pemikiran, sehingga menciptakan:

1.       Pemikiran Islam Tradisional
Salafiyah : para umat yang mengajak kembali kepada perilaku para ulama salaf
Dibagi 3 yakni:
a.       Sahabat Nabi
b.      Tabiin
c.       Atha Tabiin
Doktrin : pemikiran harus sesuai dengan hadis dan alquran
Tokoh-tokoh:
1)      Muhammad Abd al-Wahab
2)      Abu Al-Ala Al-Maududi
3)      Sayyid Quthb
4)      Khomeini
(MASK / Ini Wahab ududdi Quthb)

RESUME MATERI AGAMA DAN PARIWISATA (UTS-UAS)

WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk mempermudah mahasiswa Studi Agama-agama dalam memahami materi. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Khusus mata kuliah agama pariwisata, materi didapat langsung dari dosen pengampu. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada Daerah Asal Wisatan, Daerah Transit, dan Daerah Tujuan Wisatawan.
Dari DAW ke DTW yakni jarak DT maka harus ditempuh dengan menggunakan transportasi. Baik itu berupa kendaran darat, laut, maupun udara. Contonya seperti motor, jasa yang digunakan seperti ojeg. 

Resume Pendekatan Sejarah (Historis) dalam Ilmu Perbandingan Agama

WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk UAS Ilmu Perbandingan Agama. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DISUSUN OLEH : ANISA EKA PUTRI.

A.    Metode Pendekatan Sejarah
Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi, dan deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran.
Pendekatan sejarah (historis) adalah pendekatan yang menggunakan metode analisis. Dan karena sejarah dapat menyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang mendukung timbulnya suatu kejadian, maka agama sebagai sasaran penelitian haruslah dijelaskan fakta-faktanya yang berhubungan dengan waktu.
Dengan pendekatan sejarah kita diajak untuk menyelami suasana masa lalu, yang bersangkutan dengan masalah-masalah terdahulu. Sehingga kita akan menemukan suatu perbedaan ataupun persamaan antara permasalahan masa lalu dengan yang terjadi pada saat ini.
Penelitian dengan menggunakan metode sejarah merupakan penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber keterangan tersebut.
1.      Ciri-ciri metode sejarah (Menurut Nazir)
a.       Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di masa-masa lampau.
b.      Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan data sekunder. Bobot data harus dikritik, baik secara internal maupun eksternal.
c.       Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan standar.
d.      Sumber data harus dinyatakan secara definitive baik nama pengarang, tempat, dan waktu. Sumber data harus diuji kebenaran dan ketulenannya. Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi yang tidak pernah berhubungan.

2.      Sumber data pada metode sejarah
a.       Remain dan Dokumen
Remain atau relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu pembuktian sejarah.
Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran-pemikiran manusia di masa lalu. Dokumen tersebut secara sadar ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi keterangan.
b.      Sumber Primer dan Sekunder
Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpangan yang orisinal dari data sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu.
Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa ataupun catatan-catatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil.
Menurut Nevins sumber sejarah dibagi sebagai berikut:
1.      Pertinggal fisis
2.      Cerita secara oral
3.      Materi inskripsi
4.      Materi tulisan tangan
5.      Buku dan cetakan
6.      Bahan audio visual
7.      Observasi langsung
B.     Pendekatan Sejarah (Historis) dalam Ilmu Perbandingan Agama
Menurut Joachim Wach, pendekatan sejarah dalam ilmu perbandingan agama adalah usaha untuk menelusuri asal usul dan pertumbuhan ide dan lembaga agama melalui periode-periode tertentu dari perkembangan sejarah, dan juga merupakan usaha untuk memperkirakan peranan kekuatan-kekuatan yang sangat mempengaruhi agama. Studi demikian harus dimulai dari masa paling kuno sejarah kemanusiaan yang dapat dicapai.
Selama ini pendekatan terhadap agama dilakukan dengan pendekatan sejarah. Pendekatan ini berusaha untuk menelusuri asal usul dan pertumbuhan ide-ide agama dan lembaga-lembaganya dengan perantaraan periode-periode tertentu. Juga untuk memahami kekuatan-kekuatan yang ada pada agama itu dalam periode tersebut dalam memahami pelbagai masalah. Oleh karena itu studi ini harus dimulai dengan waktu yang dapat diketahui dalam sejarah manusia untuk merekonstruksi permulaan agama.
Menurut Joachim Wach, studi historis terhadap agama, baik yang sudah pernah dikerjakan maupun yang dapat dikerjakan di masa-masa mendatang, adalah:
1.      Menelusuri asal-usul dan perkembangan idea keagamaan. Ide keagamaan yang dimaksud disini, sangat bervariasi perwujudannya. Mestinya akan meliputi pemikiran-pemikiran yang filosofis, mistis dan pemikiran yang tekstual.
2.      Menelusuri asal-usul dan perkembangan lembaga keagamaan.
3.      Memperkirakan faktor-faktor kekuatan (sosial, budaya, atau lainnya) yang sangat mempengaruhi agama, baik perkembangannya maupun isi agama yang bersangkutan.

C.    Tokoh yang Menggunakan Pendekatan Historis dalam Studi Agama
1.      William Betson Smith (1846-1894) dalam karyanya Lectures on the Religion of Semit.
2.      August Comte pada tahun 1852, dengan buku berjudul Cathecisme Positiviste.
3.      Frederick Max Muller, pada tahun 1852 dengan buku berjudul Essays on Comparative Mythology.
4.      Herbert Spencer tahun 1862 menyusun buku berjudul First Principles dan System of Synthetic Philosophy.
5.      Edward Burnett Taylor tahun 1871 dengan buku berjudul Primitive Culture.
6.      Andrew Lang, dengan tulisannya adalah The Making of Religion.

D.    Karakteristik Pendekatan Sejarah dalam Studi Agama
1.      Adanya penerapan metode kritik diplomatik.
2.      Adanya penerapan ilmu-ilmu bantu yang berwujud Anxilary Dicipline terutama arkeologi dan filologi serta lainnya.
3.      Adanya penerapan ilmu-il ilmu bantu yang berwujud Anxilary Dicipline dalam arti meminjam konsep atau teori-teorinya.
4.      Tema-temanya biasanya tentang asal usul serta perkembangan idea serta lembaga keagamaan dengan segala bentuk macam variasinya, dan uga faktor-faktor yang sangat mempengaruhi agama.

5.      Adanya penyajian cerita sejarah yang merupakan hasil interpretasi dan sintesa terhadap isi dokumen yang pada umumnya bersifat deskriptif naratif, dengan teori yang implisit dalam narasinya.

Senin, 25 Januari 2016

Bentuk-bentuk Kalimat | The Sentence Forms

Hello readers! I’m back 8-D
How are you guys? Umm..I am confused what must I post *ROTFL*
Ok, here for Indonesian I’ll post “The Sentence Forms” or Bentuk-bentuk Kalimat for not Indonesian reader. But for new reader, if you want to see my post before, click “Contents” in right coloum.
This thread is dedicated for all Indonesian citizen who want to study English and not Indonesian citizen who want study Indonesian Language. So, I made it by using Bilingual contents.
First, Please pardon my English if you cannot understand *ROTFL* yet please comment your criticism and suggestions below *bow*
Okay Let’s begin our lesson guys! ;-)
Apa itu The Sentence ?
What is Kalimat?
                The Sentence atau dalam bahasa indonesia disebut kalimat adalah gabungan kata yang sudah dipahami dalam sebuah komunikasi baik lisan maupun tulis.
                Kalimat or in English called sentence is combination words which has been understood in a good communication either spoken or writen.
Rumus-rumus dasar kalimat/Sentence:
The basic patterns of sentence/kalimat:
1)      Subjek + Predikat
2)      Subjek + Predikat  + Objek
3)      Subjek + Predikat + Keterangan (Tempat/Waktu)
4)      Subjek + Predikat + Objek + Keterangan (Tempat/Waktu)

1.       Subject + Predicate
2.       Subject + Predicate + Object
3.       Subject + Predicate + Complement (Place/Time)
4.       Subject + Predicate + Object + Complement
Dari rumus-rumus di atas, kita dapat simpulkan bahwa membuat suatu kalimat/sentence, minimal haruslah ada Subjek + Predikat.
From the patterns above, we can take the conclusion that to make a sentence/kalimat, minimum should have Subject + Predicate.
               
Sentence/Kalimat biasanya diisi oleh noun (Kata benda), verb (Kata kerja), adjective (Kata sifat), dan adverb (kata keterangan). Tetapi kata yang mengisi subjek hanyalah kata benda, sedangkan predikat diisi oleh semua kata diatas.
Kalimat/Sentence is filled by Kata benda (noun), Kata kerja (verb), Kata sifat(adjective), and kata keterangan (adverb). But the words which fill subject is only noun/kata benda, whereas predicate/predikat is filled by all the words above.

Contoh/Example:
1.  Ahmad is a student / Ahmad adalah seorang murid
2.  The house is wonderful / Rumah itu mengagumkan 
3. A cat and a dog are there/ Seekor kucing dan seekor anjing ada di sana.
4. A teacher teaches English/Seorang guru mengajar bahasa Inggris.

Keterangan/description:
Ahmad, The house, A cat and A dog, dan A teacher adalah kata benda (noun) berposisi sebagai subject. Student adalah noun, wonderful adalah adjective, there adalah adverd, dan teaches adalah verb, semuanya sebagai predicate dalam kalimat tersebut.
Ahmad, Rumah, Seekor kucing dan seekor anjing, dan Seorang guru are noun  (kata benda) fill subjek. Murid is kata benda, mengagumkan is kata sifat, di sana is kata keterangan, and mengajar is kata kerja, all of it are predikat.

Sentence/Kalimat dibagi 2 yaitu kalimat nominal (nominal sentence) dan kalimat verbal (verbal sentence). Tapi, tidak akan saya bahas di thread ini. Akan saya post di kemudian hari.
Kalimat/Sentence divided into 2 viz. Nominal sentence (kalimat nominal) and Verbal Sentence (kalimat verbal). But, I won’t explain it in this thread. I’ll post it next.

Ok, the lesson finished. Uhhh how hard to explain it into two language XD
Sorry if there any typo XP
I hope you enjoy to study with me ;-))
And thanks for you to come to my blog <3
See you. Sampai Jumpa. またね~


Rabu, 20 Januari 2016

Personal Pronoun

Hello Readers!! Saya kembali lagi. Hahaha *Lempar*

How ‘bout ur holiday? Next Monday the lecture will begin /sigh/ I need more holiday! Roaaarrr!
Then this is my first time I use English in my Blog, yeah.. Because in this chance, I’d like to share my knowledge when I was in College. Ok please pardon my english :”>

I made this thread also to all the foregin who want to study Indonesian language. Do you know Bali? Yeah, that is located in Indonesia. How proud I am wkwk.

Ok, it is only basic class and I will explain about Personal Pronoun or in Indonesian it called Kata Ganti Orang.

Apa itu “Personal Pronoun”?
What is “Kata Ganti Orang”?

Jadi, personal pronoun itu adalah kata kerja bantu yang disimpan sebagai subjek atau objek dalam kalimat.
Kata ganti orang is auxiliary verb which is placed as subject or object in the sentence.

Personal Pronoun terdiri dari/Kata Ganti Orang consists of:
Subject
Object
Indonesian
I
Me
Saya (formal) /Aku (semi formal) / Gue (informal)
You
You
Anda (formal) / Kamu (semi formal) / Elu (informal) / Kalian (Jamak/Plural)
We
Us
Kami / Kita*
They
Them
Mereka
He
His
Dia (Pria/Man)
She
Her
Dia (Wanita/Woman)
It
It
Itu (Benda,Binatang/Things,Animals)

*Perbedaan Kami dan Kita adalah: Kami, kamu dan pendengar berada di grup yang berbeda. Kita, kamu dan pendengar berada di grup yang sama.
*The different of Kami and Kita are : Kami, You and the listener are in the different group. Kita, You and the listener are in the same group.

Today Vocabulary, Please to memorize it ;))
1.  Civil Servant = Pegawai Negeri (Nomina/Noun)
2. Doctor = Dokter (Nomina/Noun)
3. House = Rumah (Nomina/Noun)
4. Minister = Menteri (Nomina/Noun)
5. Go = Pergi (Verbal/Verb)

Latihan/Exercise:
*Change into Indonesian:
1. I am Kayla
2. She is Nanda
3. You can do it
4. He is a doctor
5. I come to her house
6. We can not go now
7. You can go with us
8. Who are you?
9. Where is she?
10. Go away with them

*Ubahlah ke dalam bahasa Inggris
1. Siapa saya?
2. Siapa kamu?
3. Saya adalah petani
4. Saya adalah Pegawai Negeri
5. Laila bermain di rumahnya (Pria)

Ok, this is end of my thread. Sorry if there are many mistakes because I still study and I only want to share.


See you next time. Sampai Jumpa Lagi.  じゃあまたね~「>_<」

Senin, 23 November 2015

Sejarah Perkembangan Agama Jepang pada Masa Prasejarah

Doumo~!
Salam sejahtera,
Sudah sangat lama ya saya tidak memposting artikel (。・ε・。). Kali ini saya ingin berbagi ilmu mengenai Agama Jepang. Kenapa saya tertarik memposting ini? Ya karena saya adalah mahasiswa Religous Studies dan juga menyukai berbagai hal yang menyangkut Jepang. Oke readers, check this out! (o^-')b

                                                                                                                                                                   



Bangsa Mongol pertama kali memasuki Jepang Selatan dan Jepang Tengah melalui Korea. Mereka berpisah-pisah dengan membentuk suku-suku diberbagai penjuru Jepang. Namun seiringnya waktu, kemudian suku Yamato lah yang berkuasa.
                Setiap orang atau suku memiliki dewanya sendiri. Kadang mereka anggap dewa sebagai roh nenek moyang. Kehidupan di Jepang pada masa itu digambarkan dengan adanya matsurigoto yang identik dengan “pemerintahan” atau “upacara keagamaan”
                Segala hal yang membuat emosi takut seperti gunung-gunung, pohon-pohon, atau gejala alam lainnya mereka anggap sebagai dewa atau roh nenek moyang mereka. Mereka menggambarkan dewa-dewa seperti manusia namun memiliki kekuasaan dan sifat-sifat yang kabur. Dewa-dewa itu disebut Kami.