Senin, 23 November 2015

Sejarah Perkembangan Agama Jepang pada Masa Prasejarah

Doumo~!
Salam sejahtera,
Sudah sangat lama ya saya tidak memposting artikel (。・ε・。). Kali ini saya ingin berbagi ilmu mengenai Agama Jepang. Kenapa saya tertarik memposting ini? Ya karena saya adalah mahasiswa Religous Studies dan juga menyukai berbagai hal yang menyangkut Jepang. Oke readers, check this out! (o^-')b

                                                                                                                                                                   



Bangsa Mongol pertama kali memasuki Jepang Selatan dan Jepang Tengah melalui Korea. Mereka berpisah-pisah dengan membentuk suku-suku diberbagai penjuru Jepang. Namun seiringnya waktu, kemudian suku Yamato lah yang berkuasa.
                Setiap orang atau suku memiliki dewanya sendiri. Kadang mereka anggap dewa sebagai roh nenek moyang. Kehidupan di Jepang pada masa itu digambarkan dengan adanya matsurigoto yang identik dengan “pemerintahan” atau “upacara keagamaan”
                Segala hal yang membuat emosi takut seperti gunung-gunung, pohon-pohon, atau gejala alam lainnya mereka anggap sebagai dewa atau roh nenek moyang mereka. Mereka menggambarkan dewa-dewa seperti manusia namun memiliki kekuasaan dan sifat-sifat yang kabur. Dewa-dewa itu disebut Kami.


                Dengan kemenangan suku Yamato, maka dewa-dewa dari sukunya pun dianggap lebih unggul. Kepala suku adalah pemimpin dan sekaligus pendeta utama. Pada abad ke-lima, kultus dan tradisi keagamaan dipusatkan pada Dewi Matahari.
                Masalah ada pada sejarah agama Shinto. Awal mulanya langit, bumi, prinsip laki-laki, dan prinsip perempuan masih disatukan tanpa dibeda-bedakan. Namun, penganut agama Shinto percaya bahwa kemudian ada unsur-unsur ringan yang membentuk langit dan unsur-unsur berat yang membentuk bumi. Dari dua unsur tersebut muncul awan putih yang disebut Kami atau dikenal dengan Dewa Langit Tengah. Kemudian darinya muncul Dewa Pencipta Utama dan Dewa Pencipta Dewa. Mereka juga disebut Tiga Dewa Pencipta. Kemudian muncul Izanagi dan Izanami. Izanagi adalah prinsip laki-laki dan Izanami adalah prinsip perempuan. Mereka muncul dari awan putih (Dewa Langit Tengah) atau “Jembatan terapung di Langit”. Mereka melahirkan dewa bumi, angin, air, gunung, makanan, api, dan lain sebagainya. Pada saat melahirkan dewa api, Izanami mati dan pindah ke dunia bawah atau Yomi. Yomi adalah dunia bagi orang-orang setelah meninggal. Izanagi pergi menemui Izanami di Yomi, namun perbuatan Izanagi tersebut adalah sebuah pelanggaran dan telah mengotori dirinya. Izanagi pun pergi menyucikan diri dengan air di Laut. Air basuhan dari mata kanan jadilah Amaterasu atau Dewi Matahari, air basuhan dari mata kiri jadilah Tsuki-yomi atau Dewa Bulan, dan air basuhan dari hidung jadilah Susanowo atau Dewa Laut dan Gelombang. Amaterasuomi-kami memiliki cucu yaitu Ninigi-no-mikoto. Dia diperintahkan untuk memimpin bumi dan diberi jaminan menguasainya selama-lamanya. Ninigi-no-mikoto memiliki putra yang bernama Jimmu Tommu. Dia pun menjadi kaisar pertama Jepang dari suku Yamato. Dari garis inilah Shinto mengajarkan Negara Jepang manusia. Seiringnya waktu berdasarkan politik, para pejabat setuju kaisar memeluk agama baru, karena Jepang ingin bersekutu dengan Korea. Dari sini lah penyiar dan sarjana agama Korea dan Cina masuk ke Jepang membawa kebudayaan yang lebih tinggi dibanding kebudayaan asli.
Amaterasu

                Sebenarnya banyak pertentangan dari pemimpin dan rakyat, namun orang Jepang yang menganut paham liberal penasaran terhadap agamaa Buddha. Banyak konflik terjadi, namun akhirnya kemenangan ada di tangan liberal.Pangeran Shotoku (574-622) adalah orang pertama yang bersungguh-sungguh mempelajari agama Buddha dan menganutnya dengan penuh kepercayaan. Unsur ajaran Buddha yang terpenting di Jepang adalah transenden dan pembelakangan dunia. Oleh karena itu, Pangeran Shotoku mengemukakan “Dunia itu palsu; Kebenaran hanyalah Buddha sendiri”. Beliau pun membuat undang-undang yang disebut Undang-undang 17 Pasal. Meski dipengaruhi agama Konfusius, namun dasar dari undang-undang tetaplah ajaran Buddha. Pasal kedua dari undang-undang tersebut memiliki redaksi : “Menghormati dengan tulus ikhlas terhadap tiga hal utama: Buddha, undang-undang, dan tempat peribadatan....Karena ini semua objek peribadatan yang paling penting diseluruh negeri”.
Pangeran Shotoku

                Pada masa Pangeran Shotoku, agama Buddha berkembang dengan pesat. Agama Buddha pun menjadi agama negara. Pada 604 M didirikan klenteng pertama di Horyuji. Pada masa Asuka (562-628) banyak masyarakat terpandang yang memeluk agama Buddha. Semakin berlomba-lomba juga mereka dalam mendirikan klenteng. Mereka juga dikirim ke Cina untuk memperdalam agama Buddha. Dari sinilah garis keturunan kaisar mulai terlihat.
Horyuji Temple

                Simbol-simbol kekuasaan suku Yamato adalah cermin, permata, dan pedang. Ada kemungkinan cermin melambangkan matahari, permata melambangkan bulan, dan pedang melambangkan petir. Simbol-simbol tersebut dianggap sebagai warisan dari Amaterasu kepada Ninigi-no-mikoto. Suku lain pun menyetujui simbol ini, dan sampai sekarang dijadikan simbol kekaisaran secara turun temurun. Teori ini juga yang menjadi acuan asal usul bangsa Jepang.
                Antara abad ketiga dan keenam, akibat hubungan dengan Korea, Jepang mulai menerima berbagai pengaruh dari luar. Sarjana dari Korea bernama Wani mengajarkan etika agama Konfusius. Berbagai paham dimasukan di masa ini. Namun tak ada satupun yang masuk dibawa atas nama agama. Ekspedisi-ekspedisi kecil pun membawa Jepang berhubungan dengan agama Buddha. Namun, sebelum abad keenam belum terlihat jelas kegiatan-kegiatan agama Buddha di Jepang.

Referensi : : Ali, Mukti. 1976. Agama Jepang. Yogyakarta: PT Bagus Arafah.
Gambar 1 : https://qibash.files.wordpress.com/2011/02/red_torii_nara.jpg
Gambar 2 : http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/12/01/3549148_20121201103707.jpg
Gambar 3 : http://www.onmarkproductions.com/assets/images/shotoku-taishi-horyuji-edo-era-painting.gif
Gambar 4 : http://www.japan-guide.com/community/img/816663_828.jpg
                                                                                                                                                                   

Nah, gimana? Saya kira Amaterasu sama Tsukiyomi itu cuma ada di Naruto ternyata ngga ya ヽ(゜▽、゜)ノ. Maaf ya bentuknya kayak resume hahaha... Ya seenggaknya dapat menambah ilmu, dan minta do'a nya kepada readers, semoga saya bisa ke Jepangnya langsung buat meneliti (´∀`) wwwwww
Sekian dari saya.
Salam sejahtera (^_^)v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar