Minggu, 18 Desember 2016

Resume Materi Aliran Modern dalam Islam (Almodis)

WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk mempermudah mahasiswa Studi Agama-agama dalam memahami materi. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Khusus mata kuliah Aliran Modern dalam Islam, materi didapat langsung dari dosen pengampu. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pemikiran Islam di Timur Tengah
Runtuhnya Turki Utsmani oleh kolonialisme barat mempengaruhi pemikiran, sehingga menciptakan:

1.       Pemikiran Islam Tradisional
Salafiyah : para umat yang mengajak kembali kepada perilaku para ulama salaf
Dibagi 3 yakni:
a.       Sahabat Nabi
b.      Tabiin
c.       Atha Tabiin
Doktrin : pemikiran harus sesuai dengan hadis dan alquran
Tokoh-tokoh:
1)      Muhammad Abd al-Wahab
2)      Abu Al-Ala Al-Maududi
3)      Sayyid Quthb
4)      Khomeini
(MASK / Ini Wahab ududdi Quthb)

RESUME MATERI AGAMA DAN PARIWISATA (UTS-UAS)

WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk mempermudah mahasiswa Studi Agama-agama dalam memahami materi. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Khusus mata kuliah agama pariwisata, materi didapat langsung dari dosen pengampu. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada Daerah Asal Wisatan, Daerah Transit, dan Daerah Tujuan Wisatawan.
Dari DAW ke DTW yakni jarak DT maka harus ditempuh dengan menggunakan transportasi. Baik itu berupa kendaran darat, laut, maupun udara. Contonya seperti motor, jasa yang digunakan seperti ojeg. 

Resume Pendekatan Sejarah (Historis) dalam Ilmu Perbandingan Agama

WARNING!! READ IT BEFORE!!
Resume ini diperuntukkan untuk UAS Ilmu Perbandingan Agama. Bagi reader yang akan menggunakan, saya persilakan dan diharap menggunakan dengan sebaik mungkin. Sumber tak akan saya cantumkan, namun yang saya tulis merupakan hasil dari berbagai buku sumber yang ada. Bagi yang ingin mencantumkan resume ini di makalahnya jangan lupa untuk cantumkan blog ini.
XOXO~

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DISUSUN OLEH : ANISA EKA PUTRI.

A.    Metode Pendekatan Sejarah
Sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi, dan deskripsi yang terpadu dari keadaan-keadaan atau fakta-fakta masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran.
Pendekatan sejarah (historis) adalah pendekatan yang menggunakan metode analisis. Dan karena sejarah dapat menyajikan gambaran tentang unsur-unsur yang mendukung timbulnya suatu kejadian, maka agama sebagai sasaran penelitian haruslah dijelaskan fakta-faktanya yang berhubungan dengan waktu.
Dengan pendekatan sejarah kita diajak untuk menyelami suasana masa lalu, yang bersangkutan dengan masalah-masalah terdahulu. Sehingga kita akan menemukan suatu perbedaan ataupun persamaan antara permasalahan masa lalu dengan yang terjadi pada saat ini.
Penelitian dengan menggunakan metode sejarah merupakan penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber keterangan tersebut.
1.      Ciri-ciri metode sejarah (Menurut Nazir)
a.       Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di masa-masa lampau.
b.      Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan data sekunder. Bobot data harus dikritik, baik secara internal maupun eksternal.
c.       Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak dikutip dalam bahan acuan standar.
d.      Sumber data harus dinyatakan secara definitive baik nama pengarang, tempat, dan waktu. Sumber data harus diuji kebenaran dan ketulenannya. Fakta harus dibenarkan oleh sekurang-kurangnya dua saksi yang tidak pernah berhubungan.

2.      Sumber data pada metode sejarah
a.       Remain dan Dokumen
Remain atau relics, yaitu bahan-bahan fisis atau tulisan yang mempunyai nilai-nilai sejarah yang terdapat tanpa suatu kesadaran menghasilkannya untuk suatu pembuktian sejarah.
Dokumen, yaitu laporan dari kejadian-kejadian yang berisi pandangan serta pemikiran-pemikiran manusia di masa lalu. Dokumen tersebut secara sadar ditulis untuk tujuan komunikasi dan transmisi keterangan.
b.      Sumber Primer dan Sekunder
Sumber primer adalah tempat atau gudang penyimpangan yang orisinal dari data sejarah. Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu.
Sumber sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa ataupun catatan-catatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil.
Menurut Nevins sumber sejarah dibagi sebagai berikut:
1.      Pertinggal fisis
2.      Cerita secara oral
3.      Materi inskripsi
4.      Materi tulisan tangan
5.      Buku dan cetakan
6.      Bahan audio visual
7.      Observasi langsung
B.     Pendekatan Sejarah (Historis) dalam Ilmu Perbandingan Agama
Menurut Joachim Wach, pendekatan sejarah dalam ilmu perbandingan agama adalah usaha untuk menelusuri asal usul dan pertumbuhan ide dan lembaga agama melalui periode-periode tertentu dari perkembangan sejarah, dan juga merupakan usaha untuk memperkirakan peranan kekuatan-kekuatan yang sangat mempengaruhi agama. Studi demikian harus dimulai dari masa paling kuno sejarah kemanusiaan yang dapat dicapai.
Selama ini pendekatan terhadap agama dilakukan dengan pendekatan sejarah. Pendekatan ini berusaha untuk menelusuri asal usul dan pertumbuhan ide-ide agama dan lembaga-lembaganya dengan perantaraan periode-periode tertentu. Juga untuk memahami kekuatan-kekuatan yang ada pada agama itu dalam periode tersebut dalam memahami pelbagai masalah. Oleh karena itu studi ini harus dimulai dengan waktu yang dapat diketahui dalam sejarah manusia untuk merekonstruksi permulaan agama.
Menurut Joachim Wach, studi historis terhadap agama, baik yang sudah pernah dikerjakan maupun yang dapat dikerjakan di masa-masa mendatang, adalah:
1.      Menelusuri asal-usul dan perkembangan idea keagamaan. Ide keagamaan yang dimaksud disini, sangat bervariasi perwujudannya. Mestinya akan meliputi pemikiran-pemikiran yang filosofis, mistis dan pemikiran yang tekstual.
2.      Menelusuri asal-usul dan perkembangan lembaga keagamaan.
3.      Memperkirakan faktor-faktor kekuatan (sosial, budaya, atau lainnya) yang sangat mempengaruhi agama, baik perkembangannya maupun isi agama yang bersangkutan.

C.    Tokoh yang Menggunakan Pendekatan Historis dalam Studi Agama
1.      William Betson Smith (1846-1894) dalam karyanya Lectures on the Religion of Semit.
2.      August Comte pada tahun 1852, dengan buku berjudul Cathecisme Positiviste.
3.      Frederick Max Muller, pada tahun 1852 dengan buku berjudul Essays on Comparative Mythology.
4.      Herbert Spencer tahun 1862 menyusun buku berjudul First Principles dan System of Synthetic Philosophy.
5.      Edward Burnett Taylor tahun 1871 dengan buku berjudul Primitive Culture.
6.      Andrew Lang, dengan tulisannya adalah The Making of Religion.

D.    Karakteristik Pendekatan Sejarah dalam Studi Agama
1.      Adanya penerapan metode kritik diplomatik.
2.      Adanya penerapan ilmu-ilmu bantu yang berwujud Anxilary Dicipline terutama arkeologi dan filologi serta lainnya.
3.      Adanya penerapan ilmu-il ilmu bantu yang berwujud Anxilary Dicipline dalam arti meminjam konsep atau teori-teorinya.
4.      Tema-temanya biasanya tentang asal usul serta perkembangan idea serta lembaga keagamaan dengan segala bentuk macam variasinya, dan uga faktor-faktor yang sangat mempengaruhi agama.

5.      Adanya penyajian cerita sejarah yang merupakan hasil interpretasi dan sintesa terhadap isi dokumen yang pada umumnya bersifat deskriptif naratif, dengan teori yang implisit dalam narasinya.